I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seiring
dengan perkembangan teknologi budidaya ikan, sangat diperlukan benih ikan yang
berkulitas baik mutu maupun jumlahnya. Terlebih saat ini acuan pada kualitas
benih adalah adanya standar nasional (SNI). Di satu wilayah budidaya
membutuhkan benih yang berasal dari daerah lain, sehingga hal ini menuntut bagi
pihak produsen benih harus tau dan mampu untuk melaksanakan pengiriman ikan
menggunakan pesawat agar ikan yang dikirim ke daerah lain dengan menggunakan
pesawat supaya benih/ikan tersebut selamat (hidup) sampai di tempat tujuan.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka kami sajikan materi ini dengan judul
pengangkutan ikan hidup dengan menggunakan pesawat.
B. TUJUAN KEGIATAN
Tujuan
penyampaian materi tentang pengiriman ikan hidup menggunakan pesawat ini adalah
1.
agar kelompok atau
produsen benih/ikan mampu melaksanakan pengangkutan ikan hidup dengan angkutan
udara.
2.
Dapat memperluas jaringan
pemasaran
3.
Meningkatkan produksi
sehubungan dengan permintaan pasar
4.
Meningkatkan pendapatan
dan kesejahteraa bagi pelakunya.
II. TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN
Sebelum
teknis pelaksanaan pengiriman ikan, pesanan harus sudah jelas tentang jenis
ikan, ukuran, harga dan waktu pelaksanaan. Usahakan sebelum dilakukan pengiriman
ikan, keuangan sudah diselesaikan terlebih dahulu agar tidak tertipu. Setelah
sudah terjadi kesepakatan, alangkah berikutnya adalah persiapan pelaksanaan
pengiriman ikan. Sebelum dilaksanakan pengiriman, sampel ikan minimal 5 hari
sebelum hari pengiriman harus sudah diserahkan ke karantina ikan setempat untuk
mendapatkan surat keterangan dari karantina. Namun, apabila sudah rutin
melaksanakan pengiriman, maka boleh dua hari sebelumnya sampel dikirim ke
karantina. Sebelum pelaksanaan pengiriman harus diperhitungkan terlebih dahulu
tentang lama perjalanan sejak mulai dari penghitungan ikan, packing ikan,
perjalanan menuju bandara (kargo= minimal 2 jam sebelum keberangkatan), lama
perjalanan pesawat, sampai di airport tujuan, dan lama waktu menuju lokasi, sehingga
akan diketahui total waktu perjalanan yang dibutuhkan untuk pengiriman
benih/ikan. Hal ini penting untuk diketahui sehubungan dengan tingkat kepadatan
pada packing, sehingga keselamatan ikan akan terjamin. Perlu diketahui bahwa
sehubungan dengan pekerjaan yang sudah dikerjakan harus sesuai dengan perkiraan
waktu yang sudah direncanakan.
A.
PERSIAPAN BAHAN DAN ALAT
Bahan-bahan yang
diperlukan (menyesuaikan jumlah ikan):
1.
Benih/ikan yang akan
dikirim, ukuran dan jumlah harus sesuai dengan pesanan.
2.
Tempat penampungan ikan.
3.
Oksigen
4.
Kantong plastik ukuran 10
kg.
5.
Box stereoform standar
garuda
6.
Tali karet
7.
Skopnet
8.
Timbangan
9.
Larutan buffer (Na2HPO4)
10.
Plester / lakban
11.
Kendaraan angkutan
B.
TEKNIS PELAKSANAAN
Sebelum
pelaksanaan pengiriman ikan, hubungi pihak kargo terlebih dahulu untuk mengecek
jadwal penerbangan sekaligus pemesanan untuk pengiriman ikan (jumlah box yang
akan dikirim) dan juga informasi tentang harga/tarif pengiriman setiap kilo
atau setiap box nya. Perhitungkan untuk setiap box bobot maksimal 17-20 kg.
Packing dapat menggunakan kantong plastik 10 kg atau 5 kg disesuaikan dengan
jumlah dan ukuran ikan. Hal ini sangat berpengaruh terhadap jumlah ikan yang
dikirim sekaligus terhadap harga ikan dan biaya operasional pengiriman.
Setelah
diketahui jadwal pelaksanaan pengiriman ikan pada tanggal tertentu. Setelah
itu, siapkan ikan yang akan dikirim baik jumlah maupun ukurannya dan juga
siapkan penghitungan untuk setiap kantong akan diisi sesuai dengan jumlah untuk
memudahkan pekerjaan pada saat pelaksanaan packing. Sebelum ikan dikirim,
ditampung terlebih dahulu minimal satu hari satu malam agar kondisi ikan lapar
(kuat dalam perjalanan).
1.
Siapkan plastik diisi air
dan timbangan untuk mengetahui tingkat kepadatan dan jumlah ikan dalam setiap
plastik dalam satu box. Untuk memulai pelaksanaan pekerjaan ini, maka harus
disesuaikan dengan total waktu perjalanan yang telah diperhitungkan sehingga
sudah diketahui perkiraan kapan kita harus memulai. Karena kalau tidak tepat
waktu, akan terjadi gagal pengiriman yang selanjutnya dapat berakibat pada
klaim dari pihak kargo.
2.
Masukkan ikan ke dalam
plastik sesuai dengan perhitungan sebelumnya.
3.
Masukkan plastik-plastik
tersebut ke dalam stereoform dan diberi label.
4.
Setelah box diisi plastik,
plester / lakban setiap sisi box dengan rapat.
5.
Lakukan pembungkusan
dengan plastik untuk semua box yang akan dikirim. Khusus satu box terakhir
untuk pembungkusan plastik setelah ada pemeriksaan saat masuk bandara. Kemudian
baru dibungkus.
6.
Box selanjutnya dapat
segera diantar ke kargo.
7.
Setelah semua urusan
selesai di bagian kargo, maka segera informasikan kepada pihak pemesan tentang
nama dan kode maskapai yang digunakan, jam berangkat dan jam kedatangan di
bandara tujuan. Sampaikan juga nomor Surat Muatan Udara (SMU) agar barang
tersebut bisa diambil. Kalau tidak disampaikan nomor SMU nya maka barang tidak
bisa diambil.
8.
Komunikasikan terus dengan
pihak penerima sehingga apabila ikan sampai di bandara tujuan sudah ada yang
mengurus.
Catatan:
Jangan lupa
menanyakan apakah pesawat langsung ke airport tujuan, atau harus delay/transit
sehingga dapat diketahui perkiraan total waktu yang digunakan karena
berhubungan dengan kondisi ikan. Kalau tidak sesuai dengan perkiraan dan waktu
yang diperlukan dapat berakibat pada kematian ikan total.
2 komentar:
nice artikel
ikan cupang
Judywh
Posting Komentar