Selasa, 03 Maret 2015

TEKNIK PENGANGKUTAN IKAN HIDUP DENGAN MENGGUNAKAN PESAWAT


I.              PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG

Seiring dengan perkembangan teknologi budidaya ikan, sangat diperlukan benih ikan yang berkulitas baik mutu maupun jumlahnya. Terlebih saat ini acuan pada kualitas benih adalah adanya standar nasional (SNI). Di satu wilayah budidaya membutuhkan benih yang berasal dari daerah lain, sehingga hal ini menuntut bagi pihak produsen benih harus tau dan mampu untuk melaksanakan pengiriman ikan menggunakan pesawat agar ikan yang dikirim ke daerah lain dengan menggunakan pesawat supaya benih/ikan tersebut selamat (hidup) sampai di tempat tujuan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka kami sajikan materi ini dengan judul pengangkutan ikan hidup dengan menggunakan pesawat.

B.       TUJUAN KEGIATAN

Tujuan penyampaian materi tentang pengiriman ikan hidup menggunakan pesawat ini adalah
1.         agar kelompok atau produsen benih/ikan mampu melaksanakan pengangkutan ikan hidup dengan angkutan udara.
2.         Dapat memperluas jaringan pemasaran
3.         Meningkatkan produksi sehubungan dengan permintaan pasar
4.         Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraa bagi pelakunya.


II.           TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN

Sebelum teknis pelaksanaan pengiriman ikan, pesanan harus sudah jelas tentang jenis ikan, ukuran, harga dan waktu pelaksanaan. Usahakan sebelum dilakukan pengiriman ikan, keuangan sudah diselesaikan terlebih dahulu agar tidak tertipu. Setelah sudah terjadi kesepakatan, alangkah berikutnya adalah persiapan pelaksanaan pengiriman ikan. Sebelum dilaksanakan pengiriman, sampel ikan minimal 5 hari sebelum hari pengiriman harus sudah diserahkan ke karantina ikan setempat untuk mendapatkan surat keterangan dari karantina. Namun, apabila sudah rutin melaksanakan pengiriman, maka boleh dua hari sebelumnya sampel dikirim ke karantina. Sebelum pelaksanaan pengiriman harus diperhitungkan terlebih dahulu tentang lama perjalanan sejak mulai dari penghitungan ikan, packing ikan, perjalanan menuju bandara (kargo= minimal 2 jam sebelum keberangkatan), lama perjalanan pesawat, sampai di airport tujuan, dan lama waktu menuju lokasi, sehingga akan diketahui total waktu perjalanan yang dibutuhkan untuk pengiriman benih/ikan. Hal ini penting untuk diketahui sehubungan dengan tingkat kepadatan pada packing, sehingga keselamatan ikan akan terjamin. Perlu diketahui bahwa sehubungan dengan pekerjaan yang sudah dikerjakan harus sesuai dengan perkiraan waktu yang sudah direncanakan.
A.      PERSIAPAN BAHAN DAN ALAT
Bahan-bahan yang diperlukan (menyesuaikan jumlah ikan):
1.         Benih/ikan yang akan dikirim, ukuran dan jumlah harus sesuai dengan pesanan.
2.         Tempat penampungan ikan.
3.         Oksigen
4.         Kantong plastik ukuran 10 kg.
5.         Box stereoform standar garuda
6.         Tali karet
7.         Skopnet
8.         Timbangan
9.         Larutan buffer (Na2HPO4)
10.     Plester / lakban
11.     Kendaraan angkutan 


 
B.      TEKNIS PELAKSANAAN
Sebelum pelaksanaan pengiriman ikan, hubungi pihak kargo terlebih dahulu untuk mengecek jadwal penerbangan sekaligus pemesanan untuk pengiriman ikan (jumlah box yang akan dikirim) dan juga informasi tentang harga/tarif pengiriman setiap kilo atau setiap box nya. Perhitungkan untuk setiap box bobot maksimal 17-20 kg. Packing dapat menggunakan kantong plastik 10 kg atau 5 kg disesuaikan dengan jumlah dan ukuran ikan. Hal ini sangat berpengaruh terhadap jumlah ikan yang dikirim sekaligus terhadap harga ikan dan biaya operasional pengiriman.
Setelah diketahui jadwal pelaksanaan pengiriman ikan pada tanggal tertentu. Setelah itu, siapkan ikan yang akan dikirim baik jumlah maupun ukurannya dan juga siapkan penghitungan untuk setiap kantong akan diisi sesuai dengan jumlah untuk memudahkan pekerjaan pada saat pelaksanaan packing. Sebelum ikan dikirim, ditampung terlebih dahulu minimal satu hari satu malam agar kondisi ikan lapar (kuat dalam perjalanan).
1.             Siapkan plastik diisi air dan timbangan untuk mengetahui tingkat kepadatan dan jumlah ikan dalam setiap plastik dalam satu box. Untuk memulai pelaksanaan pekerjaan ini, maka harus disesuaikan dengan total waktu perjalanan yang telah diperhitungkan sehingga sudah diketahui perkiraan kapan kita harus memulai. Karena kalau tidak tepat waktu, akan terjadi gagal pengiriman yang selanjutnya dapat berakibat pada klaim dari pihak kargo.
2.             Masukkan ikan ke dalam plastik sesuai dengan perhitungan sebelumnya.
3.             Masukkan plastik-plastik tersebut ke dalam stereoform dan diberi label.
4.             Setelah box diisi plastik, plester / lakban setiap sisi box dengan rapat.
5.             Lakukan pembungkusan dengan plastik untuk semua box yang akan dikirim. Khusus satu box terakhir untuk pembungkusan plastik setelah ada pemeriksaan saat masuk bandara. Kemudian baru dibungkus.
6.             Box selanjutnya dapat segera diantar ke kargo.
7.             Setelah semua urusan selesai di bagian kargo, maka segera informasikan kepada pihak pemesan tentang nama dan kode maskapai yang digunakan, jam berangkat dan jam kedatangan di bandara tujuan. Sampaikan juga nomor Surat Muatan Udara (SMU) agar barang tersebut bisa diambil. Kalau tidak disampaikan nomor SMU nya maka barang tidak bisa diambil.
8.             Komunikasikan terus dengan pihak penerima sehingga apabila ikan sampai di bandara tujuan sudah ada yang mengurus.

Catatan:
Jangan lupa menanyakan apakah pesawat langsung ke airport tujuan, atau harus delay/transit sehingga dapat diketahui perkiraan total waktu yang digunakan karena berhubungan dengan kondisi ikan. Kalau tidak sesuai dengan perkiraan dan waktu yang diperlukan dapat berakibat pada kematian ikan total.

2 komentar:

nasuhaku7 mengatakan...

nice artikel
ikan cupang

Unknown mengatakan...

Judywh

Posting Komentar