Jumat, 06 Maret 2015

PELATIHAN BUDIDAYA GURAMI


I.              DIAGRAM PROSEDUR KERJA
             Persiapan lahan dan benih
 
Setelah 5 hari diisi air, lakukan penebaran benih namun sebelumnya benih diadaptasikan terlebih dahulu dengan padat penebaran 10 ekor/m2 dengan ukuran benih terkecil 3 jari/bungkus rokok. Atau bisa dengan menggunakan benih ukuran 4-5 ekor/kg.
 
Setelah benih ditebar 1 minggu, sebaiknya baru diberi makan pakan pelet dan daun-daunan.
 
          Perawatan kualitas air dan pemeliharaan ikan
 
Masa pemeliharaan 4-5 bulan untuk ukuran benih tanam 4-5 ekor/kg dan 7-10 bulan untuk ukuran benih tanam 3 jari

Selasa, 03 Maret 2015

JUAL BENIH IKAN DI YOGYAKARTA

Kami juga melayani jual beli benih ikan antara lain :
  1. Bawal
  2. Patin
  3. Gurami
  4. Lele
  5. dan lain sebagainya..
  6. dengan harga variasi berkisar Rp 300,- sampai Rp 5000,- per ekor tergantung jenis dan ukuran ikan.
informasi dan pemesanan hubungi :
Ibu Irfan
Pasar Ikan Rewulu, Godean, Sleman
Telp : 0888-282-1011

PENGARUH PRANATA MANGSA TERHADAP KEGIATAN BUDIDAYA IKAN (3)


A.           Mongso songo : 25 hari. Mulai 1 Maret – 25 Maret
1.             Musim ini garengpong sudah mulai berbunyi. Hal ini sangat baik untuk pemanenan kayu atau bambu dikarenakan hasil panenan tidak dimakan teter.
2.             Musim ini bagus untuk tanaman padi sehingga untuk kegiatan budidaya mina padi sudah mulai membaik dikarenakan shu air tidak terlalu tinggi.
3.             musim ini juga bagus untuk melakukan pemijahan atau perkawinan ikan.
4.             Pada musim ini, khususnya pada budidaya di bak baik jenis ikan lele maupun ikan gurami, pertumbuhan lumut masih ada tetapi tidak sebanyak musim ketujuh.

B.            Mongso kasepuluh : 24 hari. Mulai 26 Maret – 18 April
1.             Pada musim ini kondisi telur atau tingkat kematangan telur pada induk-induk betina sudah mengalami penurunan jumlahnya dan bahkan untuk jenis ikan tertentu bisa jadi sudah tidak ada kandungan telurnya. Contohnya adalah ikan patin.
2.             Sudah mulai jarang turun hujan.
3.             Khususnya untuk kegiatan budidaya gurami sebaiknya dilakukan pendistribusian pada ukuran benih.
4.             Di musim ini bagus untuk kegiatan budidaya

PENGARUH PRANATA MANGSA TERHADAP KEGIATAN BUDIDAYA IKAN (2)


A.           Mongso kalimo : 27 hari. Mulai 13 Oktober – 8 November
1.             Suhu air sudah mulai normal. Berkisar 26 – 30 0C dan sangat bagus untuk kegiatan pemijahan maupun pembesaran ikan.
2.             Hujan sudah mulai turun sehingga persediaan air sudah mulai cukup.
3.             Untuk kegiatan distribusi baik benih maupun ikan konsumsi pada semua jenis ikan hampir tidak ada kendala.

B.            Mongso Kanem : 43 hari. Mulai 9 November – 21 Desember
1.             Suhu air relatif normal dan sangat bagus untuk kegiatan budidaya ikan sekaligus untuk kegiatan penanaman padi dan juga budidaya mina padi.
2.             Untuk kegiatan distribusi baik benih maupun ikan konsumsi pada semua jenis ikan hampir tidak ada kendala dan sangat baik.
3.             Kondisi air cukup melimpah.

PENGARUH PRANATA MANGSA TERHADAP KEGIATAN BUDIDAYA IKAN (1)


A.           Mongso 1 : lama 41 hari. Mulai 22 Juni – 1 Agustus

1.             Suhu air relatif dingin. Berkisar 22 – 26 0C.
2.             Pada musim ini sangat sulit untuk kegiatan pembenihan dikarenakan suhu air relatif dingin (musim bediding) sehingga prosentase kehidupan ikan relatif mengalami kesulitan.
3.             Kondisi air sangat menurun jumlahnya.
4.             Hampir semua jenis ikan sulit dipijahkan dikarenakan kandungan telurnya banyak yang kosong.
5.             Dikarenakan posisi air sulit, sebaiknya jangan memelihara ikan yang kurang tahan terhadap oksigen terlarut yang rendah. Dikarenakan apabila tidak air maka ikan beresiko mati.
6.             Sebaikny pelihara jenis ikan yang tahan terhadap oksigen terlarut rendah. Contohnya ikan lele, patin, gurami dan juga nila.

WASPADAI EMBUN BERACUN DAN JAMUR PADA USAHA BUDIDAYA GURAMI


LATAR BELAKANG

Sekarang ini, usaha budidaya ikan gurami sedang naik daun. Artinya, saat ini permintaan pasar sejak dari telur hingga konsumsi semuanya meningkat. Baik harga maupun jumlahnya. Harga telur gurami di pasar saat ini mencapai Rp 46,-/butir. Dan bahkan untuk jenis gurami tertentu, katakanlah jenis Galunggung bisa mencapai Rp 90,-/butir. Sedangkan harga konsumsi di tingkat pembudidaya mencapai Rp 32.000-Rp 35.000/kg-nya. Melihat peluang pasar yang baik ini, maka pembudidaya yang cerdas banyak yang tertarik untuk melakukan budidaya gurami sebagai alternatif pilihannya.
Menurut Dr. Suwarman Partosuwiryo, dalam desertasinya tentang Pranoto Mongso, yaitu yang menjelaskan tentang hubungan pranoto mongso dengan penangkapan ikan di laut, ternyata kami menganalisis bahwa pranoto mongso ini juga sangat erat kaitannya dengan budidaya khususnya ikan gurami.
Dalam mongso kelima dan keenam ini (November-26 Desember), sangat riskan terhadap embun beracun atau embun berbisa. Khususnya pada penetasan gurami  dan juga segmen pendederan I begitu juga jamur khususnya pada awal penebaran gurami untuk pembesaran. Berikut kami uraikan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit:

TEKNIK PENGANGKUTAN IKAN HIDUP DENGAN MENGGUNAKAN PESAWAT


I.              PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG

Seiring dengan perkembangan teknologi budidaya ikan, sangat diperlukan benih ikan yang berkulitas baik mutu maupun jumlahnya. Terlebih saat ini acuan pada kualitas benih adalah adanya standar nasional (SNI). Di satu wilayah budidaya membutuhkan benih yang berasal dari daerah lain, sehingga hal ini menuntut bagi pihak produsen benih harus tau dan mampu untuk melaksanakan pengiriman ikan menggunakan pesawat agar ikan yang dikirim ke daerah lain dengan menggunakan pesawat supaya benih/ikan tersebut selamat (hidup) sampai di tempat tujuan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka kami sajikan materi ini dengan judul pengangkutan ikan hidup dengan menggunakan pesawat.

B.       TUJUAN KEGIATAN

Tujuan penyampaian materi tentang pengiriman ikan hidup menggunakan pesawat ini adalah
1.         agar kelompok atau produsen benih/ikan mampu melaksanakan pengangkutan ikan hidup dengan angkutan udara.
2.         Dapat memperluas jaringan pemasaran
3.         Meningkatkan produksi sehubungan dengan permintaan pasar
4.         Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraa bagi pelakunya.

Senin, 02 Maret 2015

PEMBENIHAN IKAN LELE DENGAN SISTEM INDUCED BREEDING


I.              PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG

Keberhasilan dalam budidaya ikan salah satunya ditentukan oleh tersedianya benih ikan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya. Serta pada waktu yang tepat saat dibutuhkan. Untuk hal tersebut harus didukung oleh Unit Pembenihan Rakyat (UPR) yang memiliki ketrampilan memadai. Terlebih untuk pembenihan grasscarp, bawal, lele atau jenis ikan yang lain yang memang sulit untuk dikawinkan secara alami. Hal ini harus dilakukan pemijahan ikan dengan Induced Breeding. Dikarenakan kemampuan UPR masih terbatas, sehubungan tersebut kiranya perlu kami sampaikan materi tentang pembenihan ikan lele dengan sistem Induced Breeding. Hal ini juga sekaligus berguna untuk lebih mengintensifkan pembenihan ikan dan meningkatkan produksi benih ikan.

PENDEDERAN MINA PADI IKAN GURAMI


I.              PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Memiliki sumber daya alam berupa sawah yang begitu luas tentunya harus kita syukuri. Cara mensyukurinya yaitu dengan mengelola sumber daya alam tersebut secara optimal dan profesional. Apabila hal ini dikelola secara profesional, maka akan memberikan manfaat yang lebih baik dalam meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya pembudidaya ikan. Mengacu pada pernyataan presiden Indonesia, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono yang memprakarsai adanya gerakan sejuta hektar mina padi. Sebagian besar masyarakat pada umumnya hanya memanfaatan lahan sawah tersebut untuk ditanami padi, Sebaiknya akan lebih memberikan hasil apabila lahan sawah tersebut ditanami padi bersama ikan khususnya pada ikan gurami. Selain memberikan tambahan penghasilan selain padi, budidaya ikan bersama padi ini lebih dititikberatkan pada penyediaan benih gurami ukuran gelondongan dalam rangka untuk menunjang keberhasilan budidaya gurami khususnya pada pembesaran. Dikarenakan budidaya gurami bersama padi belum banyak dilakukan oleh masyarakat, kiranya sangat diperlukan menyebarluaskan pemahaman masyarakat terkait mina padi gurami salah satunya dengan siaran radio.
B.       Tujuan Kegiatan
Kegiatan budidaya mina padi gurami ini bertujuan untuk:
1.             Meningkatkan pendapatan selain dari hasil panen padi.
2.             Memanfaatkan lahan sawah agar lebih produktif.
3.             Penyediaan benih ikan gurami ukuran glondongan untuk pembesaran dan untuk memenuhi kebutuhan benih ikan gurami baik jumlah maupun mutunya.
4.             Memberikan dukungan keberanian untuk berusaha memelihara ikan gurami bersama padi dalam jumlah yang memenuhi standar karena saat ini orang belum banyak memiliki keberanian untuk hal tersebut.

TEKNIK PEMBUATAN PAKAN IKAN

Pendahuluan


Banyak jenis pakan ikan yang ditawarkan di pasar. Berbagai jenis merek dagang antara lain produk dari Phopan, Com-vit, Kargil, Shinta, dan lain sebagainya dengan kandungan protein yang berbeda juga harga yang bervariasi. Kadang-kadang konsumen bingung harus memilih yang mana. Tapi yang jelas, sebagai indikator salah satunya untuk kualitas pakan adalah pada kandungan proteinnya. Dari kandungan protein ini, kita menyesuaikan dengan jenis ikan yang kita pelihara. Misalnya, untuk budidaya sidat kandungan protein sebaiknya berkisar 50%, dan untuk budidaya lele lebih dari 30%. Biasanya semakin tinggi kadar protein, harganya semakin mahal. Jangan punya anggapan bahwa pakan yang lebih murah dengan kadar protein yang rendah lebih efisien daripada harga pakan yang tinggi. Bisa jadi, pakan yang murah itu jatuhnya nanti bisa lebih mahal.
Sebagai alternatif lain, kita bisa membuat komposisi makanan ikan sendiri. Prinsip dasar yang kita pegang adalah sebagai berikut:
1.         Mempunyai kandungan protein tinggi
2.         Murah harganya
3.         Mudah mencari bahan bakunya
4.         Tidak membahayakan bagi ikan
5.         Ikan senang memakannya dan cepat dalam pertumbuhan

AIR DAN SISTEM PENGAIRAN PADA BUDIDAYA IKAN


Latar Belakang

Air adalah sumber kehidupan. Dan kehidupan ikan tidak dapat dipisahkan dengan air. Untuk keberhasilan budidaya ikan salah satunya sangat ditentukan oleh ketersediaan air yang cukup. Baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Namun, untuk mendapatkan air yang dimaksud tidaklah semudah yang diharapkan. Idealnya untuk usaha budidaya ikan adalah kondisi air atau saluran air berada di atas atau pada posisi yang lebih tinggi dari area yang akan dijadikan kolam. Namun hal ini tidak juga selalu mudah. Bagaimana kalau yang terjadi malah justru sebaliknya. Sumber air tersebut berada jauh di bawah areal perkolaman yang ada ( 2-5 m di bawah permukaan tanah rata-rata). Di sisi lain bahwa ketersediaan lahan pekarangan khususnya, saat ini kepemilikan lahannya sangat terbatas. Apa kiat untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan yang terbatas tersebut?
Banyak lahan yang kita jumpai sumber air atau saluran airnya berada di bawah permukaan tanah rata-rata. Sehingga hal ini perlu langkah khusus agar upaya budidaya ikan dapat berjalan dengan baik.
Apabila sumber air berada di bawah permukaan tanah ± 2-5 m atau bahkan lebih dari itu. Baik itu berasal dari air tanah/tuk maupun air sungai. Hal ini kebanyakan di masyarakat kita hanya menjadi pemandangan biasa saja. Dan hanya sekedar dilihat saja. Karena yang ada di benak kita hanya hal sulit/mustahil untuk kita bisa memanfaatkannya untuk usaha budidaya ikan. Dan hal ini bukanlah menjadi masalah apabila kita ingin berusaha di bidang perikanan.

TEKNIK PERKOLAMAN PADA BUDIDAYA IKAN


Salah satu keberhasilan budidaya ikan air tawar adalah sangat ditentukan oleh ketersediaan lahan perkolaman yang memadai. Sedangkan untuk mendapatkan produksi yang optimal, salah satunya diperlukan persyaratan kolam yang memenuhi persyaratan teknik. Berikut kami sampaikan pertimbangan persyaratan kolam yang memenuhi persyaratan teknik.

A.           Kelayakan Lokasi

1.        Mempunyai sumber air sepanjang tahun serta bebas cemaran pathogen, bahan organic dan kimiawi
2.        Bebas banjir
3.        Mudah dalam memperoleh tenagan kerja yang kompeten
4.        Dari segi aspek social yang diakibatkan oleh kegiatan budidaya menimbulkan gangguan atau merugikan masyarakat atau tidak. Diantaranya kebisingan yang bersumber dari alat, bau/aroma yang diakibatkan dari bahan baku pakan, serta limbah buangan dari kegiatan budidaya

B.            Pengenalan Jenis-Jenis Tanah

1.        Tanah Humus
Tanah yang sangat subur dan terbentuk dari lapukan daun dan batang pohon di hutan hujn tropis yang lebat.
2.        Tanah Pasir
Tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang terbentuk  dari batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil 
3.        Tanah Alluvial/endapan
Tanah yang dibentuk dari lumpur sungai yang mengendap di dataran rendah yang memiliki sifat tanah yang subur dan cocok untuk lahan pertanian.
4.        Tanah Podzolit
Tanah subur yang umumnya berada di pegunungan yang memiliki curah hujan yang tinggi dan bersuhu dingin.
5.        Tanah Vulkanik
Tanah yang terbentuk dari lapukan materi letusan gunung berapi yang subur mengandung zat hara yan tinggi. Jenis tanah ini dapat dijumpai di sekitar lereng gunung berapi.
6.        Tanah Laterit
Tanah tidak subur yang awalnya subur dan kaya akan unsure hara, namun unsure hara tersebut hilang karena larut dibawa air hujan yang tinggi. Contoh: Kalimantan Barat dan Lampung.
7.        Tanah Mediteran
Tanah yang sifatnya tidak subur dan terbentuk dari pelapukan batuan yang kapur. Contoh: Nusa Tenggara, Maluku, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
8.        Tanah Gambut
Tanah yang kurang subur untuk bercocok tanam yang merupakan hasil bentukan pelapukan tumbuhan rawa. Contoh: rawa Kalimantan, Papua dan Sumatra.
Tanah yang baik untuk perikanan adalah dari jenis tanah Sandy loam. Yang artinya perpaduan tanah lempung yang berpasir dengan perbandingan 40:60%

CARA MENGAKSES PERMODALAN KELOMPOK PERIKANAN


Salah satu masalah pokok yang dihadapi oleh kelompok perikanan dalam memajukan usahanya adalah masalah permodalan. dalam hal mengatasi permodalan ini, kita bisa bekerjasama dengan pihak lain. baik sektor pemerintah maupun swasta/perbankan. Materi pada kesempatan ini kami akan menyampaikan secara detail bagaimana cara mengkses permodalan baik dari pemerintah maupun dari swasta.
Ada beberapa permodalan yang disediakan oleh pemerintah yang sifatnya pinjaman yang harus dikembalikan dan juga ada yang hibah. Hibah baik yang berbentuk uang cash maupun barang dan peralatan. Macam-macam permodalan tersebut antara lain:
1.             Dana pemberdayaan
Dana pemberdayaan ini diperuntukkan bagi kelompok-kelompok perikanan yang baru. Untuk mengakses dana pemberdayaan ini kelompok bisa mengajukan melalui proposal yang ditujukan kepada bupati Sleman cq. Bagian perekonomian. Proposal ditandatangi oleh ketua kelompok, kepala desa dan camat setempat. Proposal dilampiri dengan berita acara pembentukan kelompok, denah kolam kelompok, dan susunan pengurus dan anggota kelompok. Untuk dana pemberdayaan ini boleh juga diakses oleh kelompok yang belum dikukuhkan. Besarnya dana pemberdayaan ini berkisar 5-10 juta.

2.             Penguatan modal
Pinjaman dana penguatan modal ini diperuntukkan bagi kelompok-kelompok yang sudah dikukuhkan (sertifikat kelompok pemula, madya atau utama). Apabila kelompok belum dikukuhkan, kelompok belum bisa mengakses pinjaman penguatan modal ini. Jadi kelompok harus dikukuhkan terlebih dahulu. Caranya dengan menghubungi petugas penyuluh lapangan. Pinjaman penguatan modal ini berjangka waktu satu tahun dikembalikan lunas, tidak perlu agunan. Besarnya nilai pinjaman untuk kelompok pemula berkisar 10-15 juta, namun setelah beberapa kali pinjaman, dapat mengakses permodalan ini sebesar 40-50 juta. Cara mengakses penguatan modal :
a.       Kelompok membuat proposal yang ditujukan kepada bupati cq. ............
b.      Proposal ditandatangani oleh ketua kelompok, kepala desa, penyuluh perikanan dan camat setempat.
c.       Penguatan modal ini dikembalikan dua kali dalam setahun. Masing-masing 50% ditambah bunga lunak.
d.      Pinjaman dana penguatan modal ini merupakan tindak lanjut dari penggunaan dana pemberdayaan/hibah karena diharapkan kelompok sudah mampu untuk mengurus keuangan yang ada di dalam kelompok.

Teknik Pengangkutan Ikan Hidup


Secara garis besar, transpotasi/pengangkutan ikan dibedakan menjadi 2 sistem, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup.

a.      Sistem terbuka

Yaitu pengangkutan ikan yang menggunakan wadah terbuka. Seperti  jerigen, drum, bak fiber, dan lainnya. Namun tetap pada kepadatan yang terukur sehingga ikan yang diangut tetap aman, tidak rusak. Pengangkutan sistem terbuka ini lebih cocok pada jenis ikan seperti lele, gurami ataupun patin. Karena jenis ikan ini mampu mengambil oksigen langsung dari udara dan juga pengangkutan sistem terbuka ini cocok juga untuk mengangkut induk ikan atau ikan yang berukuran besar, namun bila ikan tersebut bukan ikan labirin, maka sebaiknya menggunakan fiber atau bak besar dan ditambah dengan aerasi ataupun oksigen.
Pengangkutan sistem terbuka ini mungkin lebih cocok untuk pengangkutan ikan jarak dekat, tetapi apabila menggunakan angkutan umum seperti bus, pesawat, dan lainnya tidak cocok.



PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT GURAMI


Bagi pembudidaya ikan khususnya gurami, hama dan penyakit ikan gurami haruslah menjadi perhatian utama. Sebab serangan hama dan penyakit dapat merugikan, bahkan membuat kegagalan panen. Agar hal tersebut tidak terjadi, lebih baik dilakukan upaya pengendalian pada setiap tahapan budidaya. Namun, apabila ditemukan ikan dalam kondisi sakit, hal ini dapat diatasi dengan penggunaan obat secara benar dan tepat.
a.       Hama
Yaitu organisme yang dapat dilihat dengan mata telanjang yang dapat mengganggu kelangsungan hidup ikan. Beberapa jenis hama pada ikan gurami antara lain sebagai berikut:
1.       Ucrit (cybister sp)
Hama ini memiliki bentuk memanjang dan gigi seperti penjepit yang tajam. Sehingga apabila ikan khususnya benih tergigit dengan taringnya, maka ikan tidak bisa lepas dan mati. Pengendaliannya tidak menumpuk bahan organik di sekitar kolam.
2.       Notonecta sp
Hama ini sejenis lalat/kumbang air dimana hama ini memiliki alat penghisap. Apabila ikan khususnya benih terkena sengatan, dapat mematikan. Cara pengendaliannya menuangkan minyak tanah dengan dosis 500 cc/100 m2.
3.       Ular
Ular buhu/kadut ini sangat ganas terhadap benih ikan dengan ukuran kurang dari 3 jari. Pengendaliannya pada malam hari sering dilakukan patroli dan apabila ada ular di dalam kolam, secara manual segera dibunuh atau ditangkap. Dan juga kebersihan lingkungan kolam harus selalu terjaga. Baik itu lingkungan kolam maupun sekitarnya.
4.       Linsang/regul
Hama ini memakan ikan khususnya pada malam hari secara berkelompok. Pengendaliannya memasang lampu dan juga memasang jebakan. Bila memungkinkan kolam dipermanen sehingga regul tidak bisa naik.
5.       Ikan pemangsa
Ikan ini dapat memangsa ikan yang dipelihara. Lebih-lebih pada ukuran benih. Pengendaliannya air pemasukkan kolam perlu disaring sehingga tidak kemasukkan ikan liar dan jga membersihkan kolam dari ikan pemangsa.